Digital Storytelling : Celebrating Diversity, Embracing Creativity

Merayakan Keberagaman, Merangkul Kreativitas


Sekilas cerita tentang pengalaman berharga saya mengenal lebih jauh Indonesia. Pertanyaan dalam benak saya, kenapa kita berbeda? Bukankah kita dalam satu negara yang sama, yaitu Indonesia. Melalui salah satu program  yang saya ikuti, perlahan pertanyaan itu terjawab. Banyak alasan yang menciptakan suatu perbedaan, menarik dan indah. Sama halnya seperti perempuan dan laki-laki, seperti itulah Indonesia.

Pada program ini, yaitu “Pertukaran Mahasiswa” memberi kesempatan bagi saya untuk membangun relasi dengan berbagai macam karakter dari Sabang sampai Merauke. Kami dipertemukan dalam satu tempat yaitu bumi pasundan. Awalnya sulit menjalin komunikasi karena perbedaan latar belakang bahasa. Namun seiring berjalannya waktu saya belajar banyak hal dari mereka. Kalau di Makassar dikenal dengan baju bodo-nya, di Riau dikenal dengan baju kurungnya. Berikut adalah foto pertama kami di Bandara.


Kami saling berkenalan asal, universitas dan prodi. Dari perkenalan ini saya tahu, ternyata masih banyak yang belum mengetahui prodi saya, bisnis digital. " Prodi bisnis digital itu seperti apa?", "Prodi baru yah?", "Bisnis digital belajar apa?" Seperti itulah pertanyaan yang saya peroleh dari mereka. Namun, setelah menceritakan sekilas tentang apa yang saya peroleh dari prodi ini, respon mereka berubah. "Ohh gituu","Bagus dong buat masa depan.", "Waah, baru tau di UNM ada prodi itu." Setelah pertemuan pertama di bandara, saya bertemu dengan teman-teman dari pulau lain di asrama Padjadjaran. Banyak momen penting yang mengubah mindset saya. Saya yang terbiasa menggunakan logat Makassar sehari-hari, harus terbiasa menggunakan bahasa Indonesia agar tidak terjadi selisih paham antara kami.

Kami hanya diberi waktu sekitar 4 bulan untuk merasakan indahnya keberagaman. Pada satu momen, kami diwadahi untuk memperkenalkan keindahan budaya daerah kami, yang disebut festival budaya. Ini adalah momen terpenting dari semua momen penting. Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar menjadi satu dalam Sulawesi Selatan, memperkenalkan budaya siri’ dalam sebuah pertunjukan drama yang diawali dengan angngaru dan tari paduppa.  Sumatra Barat dengan tari pasambahan, Sumatera Utara dengan tari tor-tor, Papua dengan nyanyian 'Aku Papua' dan penampilan menarik dari pulau lain.  

Kami berlatih dalam kurun waktu kurang dari sepekan, kami berusaha semaksimal mungkin memperkenalkan daerah kami kepada orang sunda (Jawa Barat). Saya merasa terpukau melihat penampilan teman-teman saya. Selain dari segi penampilan, dari segi kostum juga tampak perbedaannya. Seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang bermakna, meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

Dan mengingat kembali, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang tangguh dalam keberagaman, bangsa yang bahagia

- Nadiem Makarim

Posting Komentar

0 Komentar